Skip to main content

ULASAN PDSS

Mendekati masa akhir pendaftaran Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), banyak sekolah di Sumatra Utara yang panik ketika mengisi data siswa dan sekolah mereka. Pasalnya, dilansir dari salah satu media online lokal, mereka mengaku jaringan server penuh. Mereka akhirnya kesulitan untuk mengakses laman PDSS. 
Humas Universitas Negeri Medan (Unimed) Muhammad Surip mengaku telah mendapatkan telepon dari puluhan kepala sekolah seluruh Sumatra Utara untuk mengaku pengisian PDSS mreka belum tuntas. "Jaringan server full akibat sekolah isi PDSS di akhir waktu. Inilah risiko sekolah. Ada puluhan kepala sekolah di Sumatera Utara telepon untuk menyampaikan belum daftar PDSS karena proses registrasi gagal," ujar Surip kepada media tersebut, pada Senin (22/2). Penuhnya server hingga mereka sulit mengakses laman tersebut karena dua hal ini.
Pertama, waktu pengisian PDSS berlangsung cukup lama. Dilansir dari salah satu media lokal, batas waktu pengisian mulai dari 19 Januari-20 Februari. Media lain menulis, mungkin banyak siswa dan sekolah yang melakukan pengisisan PDSS pada jam-jam sibuk, menjelang batas waktu pendaftaran. 
Kedua, menurut Surip permasalahan ini akibat banyak sekolah yang daftar di akhir penutupan. Dia menilai, kepala sekolah tidak belajar dari pengalaman terdahulu. Pasalnya, 10 hari sebelum penutupan, masih ada 500 sekolah di SumUt yang belum terdaftar. Akhirnya Surip dan staf Humas Unimed menelepon seluruh kepala sekolah agar segera mendaftarkan sekolahnya di PDSS. 
Menurutnya, permasalahan server sibuk akibat banyak sekolah yang daftar PDSS di akhir penutupan sudah berlangsung sejak lama. Namun, kepala sekolah tidak belajar dari pengalaman yang terdahulu.
Sepuluh hari sebelum penutupan PDSS, ada 500 sekolah di Sumatera Utara yang belum mendaftar. Alahasil, Surip bersama staf Humas Unimed menelepon seluruh kepala sekolah agar segera mendaftarkan sekolahnya ke PDSS. Padahal, Surip dan rekan lainnya sudah menyampaikan sosialisasi ini dari jauh-jauh hari. "Pada saat sosialisasi di daerah bersama kepala sekolah sudah kami sampaikan jangan mengisi PDSS jelang penutupan," katanya kepada media tersebut. 

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip Dasar Pembelajaran Permainan Sepakbola

Prinsip Dasar Pembelajaran Permainan Sepakbola Prinsip dasar pembelajaran permainan sepakbola antara lain: (1) Prinsip dasar menendang  bola,  (2)  Prinsip  dasar  menahan  bola  ( trapping ),  (3)  Prinsip dasar  menggiring bola ( dribbling ),  (4)  Prinsip  gerak  tipu, (5)  Prinsip  dasar menyundul  bola  ( heading ),  (6)  Prinsip  dasar  merebut  bola  ( tackling ),  (7) Prinsip dasar lemparan ke dalam ( throw-in ). Teknik permainan sepakbola terdiri dari bermacam-macam gerakan. Keahlian seseorang dalam mempermainkan bola sangatlah berguna untuk suatu pertandingan yang berkualitas. Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik dan terampil, seorang pemain sepakbola dituntut untuk menguasai teknik dasar sepakbola. Tanpa penguasaan teknik yang baik, pemain sepakbola tidak mungkin dapat menguasai   atau mengontrol bola dengan baik pula. Tanpa kemampu...

Ini Penjelasan Tere Liye Terkait Tulisannya ‘Pahlawan Kemerdekaan’ yang Banjir Kecaman

Penulis novel Tere Liye membuat gaduh meida sosial. Hal itu terkait tulisannya terkait Pahlawan Kemerdekaan yang di-upload di akun fan page miliknya. "Indonesia itu merdeka, karena jasa-jasa tiada tara para pahlawan--yang sebagian besar diantara mereka adalah ulama-ulama besar, juga tokoh2 agama lain. Orang-orang religius, beragama.  Apakah ada orang komunis, pemikir sosialis, aktivis HAM, pendukung liberal, yang pernah bertarung hidup mati melawan serdadu Belanda, Inggris atau Jepang? Silahkan cari.  Anak muda, bacalah sejarah bangsa ini dengan baik. Jangan terlalu terpesona dengan paham-paham luar, seolah itu keren sekali; sementara sejarah dan kearifan bangsa sendiri dilupakan." Sontak tulisan ini mendapat tanggapan beragam dari netizen. Mereka meng-capture status tersebut kemudian jadi viral di media sosial. Tak sedikit tulisan Tere Liye di fan page dengan jumlah pengikut 1,3 juta itu dianggap mengabaikan jasa pahlawan lainnya dengan latar belakang ...